Tutup Kuartal-III 2024, Laba Bersih PT Federal International Finance Naik 8,8%


 Jakarta 25 Oktober 2024 -PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan PT Astra International Tbk

dan bagian dari Astra Financial, mencatat laba bersih sebesar Rp3,3 triliun pada periode Januari

hingga September 2024 atau sampai dengan kuartal III 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan

sebesar 8,8% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, dengan laba

bersih sebesar Rp3 triliun.

Direktur FIF, Valentina Chai, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pelanggan, mitra bisnis,

dan karyawan FIF atas kontribusi mereka terhadap pencapaian ini. “Kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan kepada FIF sebagai solusi

finansial pilihan dalam memenuhi berbagai kebutuhan,” ujar Valentina.

Ia menambahkan, “Pencapaian ini semakin memotivasi kami untuk terus mengoptimalkan layanan

yang diberikan. Dengan sinergi yang baik antara FIF dan seluruh pemangku kepentingan, kami

berharap dapat menciptakan nilai tambah dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.”

P eningkatan kinerja PT FIF tercermin dalam nilai penyaluran pembiayaan yang mencapai

Rp34,1 triliun hingga akhir kuartal III 2024 meningkat 7,1% (yoy). Peningkatan ini juga

selaras dengan kenaikan jumlah unit yang dibiayai, yang mencapai 2,4 juta unit, naik 1,4% (yoy).

Valentina menegaskan bahwa FIF akan terus hadir untuk masyarakat Indonesia dalam memenuhi

berbagai kebutuhan finansial, sejalan dengan tagline perusahaan, Satu Solusi untuk Semua 

Kebutuhan. "Kenaikan dalam penyaluran pembiayaan mencerminkan komitmen kami untuk menjadi

solusi keuangan yang andal bagi masyarakat Indonesia," tambahnya.

FIF juga membukukan peningkatan Net-Service Asset (NSA) sebesar 14,6% (yoy) menjadi Rp44,9

triliun hingga kuartal III 2024.

Selain itu, FIF mempertahankan rasio Non-Performing Finance (NPF) di level 0,02% pada kuartal III

2024, menjadikannya salah satu perusahaan pembiayaan dengan kinerja yang sangat sehat

berdasarkan indikator yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). By : Joppie Novaesa

Comments